— drive me crazy gimme rhapsody
Britney Jean Spears adalah
jenis manusia keren dalam menghadapi era kekinian
yang penuh suasana persaingan terutama kedisinian.
Era kekinian dan kedisinian sulit sekali menghasilkan sosok penggembira rasa yang
bisa memancarkan pesonanya melintas batas ruang dan waktu. Brand baru memang datang bergantian, sebagian hilang kemudian,
sebagian melanjutkan rekam jejak keberhasilan. Walakin Britney termasuk pengecualian,
dia sanggup bertahan di tengah brand
baru yang menyerbu.
Sekarang, ketika Britney tegak berdiri di hadapan sanjung puja dari
manusia lainnya, ada baiknya dikenang kembali masa lalunya yang penuh beragam
cerita biasa seperti para pemujanya. Cerita seorang anak yang tak lelah
mengayuh perjalanan untuk memadukan warisan orangtuanya.
Ibunya, Lynne Irene Bridges (Lynne Spears) merupakan seorang
pendidik. Sementara ayahnya, James Parnell Spears (Jamie Spears), seorang pekerja
bangunan. Jalan yang dikayuh puan kelahiran McComp, Missisipi, ini membuatnya
perlahan malar menjelma sebagai seorang panutan, manusia yang di-gugu (memotivasi) dan di-tiru (menginspirasi) yang menjual
dirinya melalui jalur sebagai penghibur.
Impian menjadi penghibur sudah dipendam dalam sukma Britney
sejak lama. Sejak balita, dirinya kerap merasakan gairah tak biasa saat bertingkah
laiknya penghibur papan atas dengan melantunkan suara polosnya sembari menggerakkan
tubuh mungilnya. Kebiasaan ini membuat orangtuanya kagum akan keberanian berunjuk
rasa yang ditampakkan oleh putri mereka sedari dini.
Kekaguman yang membuat keduanya sepakat membantu mewujudkan
impian Britney dengan mendaftarkannya ke sebuah sekolah musik. Orangtua Britney
tak pernah memaksa putri penurutnya mengikuti kehendak mereka, malah mereka menyesuaikan
diri dengan mendukung buah hati untuk mewujudkan mimpi. Terlebih mereka telah
melihat buah hati berani berunjuk rasa sedari diri.
Berani
berunjuk rasa menjadi satu perkara yang selayaknya dilatihkan sejak masa
balita. Entah berunjuk rasa melalui rupa, gerakan, alunan nada, hingga paduan kata
dan aksara. Melatihkan kemauan berunjuk rasa sedari dini juga menamamkan benih
keberanian agar tak merasa rendah diri ketika terlibat pergaulan dengan lingkungan
serta pondasi rendah hati.
Manusia yang biasa
berunjuk rasa memiliki dua sisi berkelindan itu: berani dan rendah hati. Meski
seringkali keberanian dilihat sebagai arogansi dan rendah hati dinilai sebagai
wujud rendah diri. Berani berunjuk rasa inilah yang dimiliki oleh
Britney, yang kemudian terus diasah dengan dukungan orangtua, tetangga, teman,
dan lingkungan tempat dia menghabiskan masa anak-anaknya.
Britney tak canggung memanfaatkan microphone yang nganggur
untuk segera di-comot-nya ketika dia
sedang bermain di taman. Dengan yakin diri Britney menyanyi melalui pengeras
suara sembari memeragakan kelincahannya dalam menari hingga memancing perhatian
kerumunan. Peristiwa yang disaksikan langsung oleh Jamie saat itu semakin
meyakinkan sang ayah bahwa Britney akan bisa meneruskan darah bisnis sang ayah
dengan menjadi penghibur.
Jamie dan Lyyne terus menerus mendukung Britney bukan hanya
mereka ‘sudah’ melihat ‘masa depan’ putrinya. Mereka sangat terkesan dengan
ketekunan Britney dalam menjalani kewajibannya sebagai pelajar sekolah. Britney
rajin mempelajari pelajaran sekolah setiap malam maupun dini hari sebelum
kembali ke sekolah.
Catatannya selama di sekolah juga bagus, baik nilai yang
tercatat di laporan penilaian dari guru maupun catatan kehadiran. Bahkan
Britney pernah mengukir catatan menawan dengan tanpa absen selama satu tahun
ajaran. Catatan tersebut tentu membahagiakan kedua orangtua. Ketika rasa
bahagia sudah diberikan, segala yang didamba pun tak perlu diminta.
Setelah sempat membicarakan sejenak, keduanya sepakat
melepas Britney untuk merantau ke New York. Keputusan ini dipilih mereka sebagai
langkah pertama membiarkan putri kesayangan mewujudkan mimpi. Hasrat kuat
membuat Britney tak lelah mengelaborasi diri melalui belajar sendiri maupun
berkompetisi. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas sembari mencari peruntungan
untuk bisa dikenal.
Britney banyak mengisi keseharian dengan menyanyi, menari,
memainkan alat musik, hingga sekedar menyimak karya-karya musik beragam warna. Sebagai
sambilannya dalam berupaya menjadi penghibur, Britney juga ikut serta dalam tim
basket serta tak lelah mengikuti ragam kompetisi sebagai jalan unjuk kebolehan.
Mulai dari kompetisi menyanyi, menari, hingga senam.
Catatan manis berhasil ditorehkan ketika dia mengikuti
kompetisi menyanyi yang diselenggarakan di Bellmont, Baton Rouge, Lousiana. Catatan
manis yang diukir saat saat usianya lebih muda ketimbang peserta lainnya
memberikan rasa yakin diri bahwa dia bisa lebih menarik daripada lainnya. Rasa
yakin diri yang membuatnya ketagihan mengikuti ajang lain.
Britney lalu ikutserta dalam sebuah ajang pencarian bakat
untuk dikomersilkan, Miss Talent USA.
Apresiasi sebagai juara didapatnya dengan hadiah materi berupa mahkota, bunga,
piagam, dan uang sebesar $ 1.000. Catatan tersebut dipermanis dengan penampilan
sebanyak dua kali di Star Search. Dari
Star Search lah Britney mencapai
gerbang dengan diundang mengikuti audisi yang diselenggarakan oleh The Mickey Mouse Club (MMC).
Sayang, ketika gairah sedang memuncak, justru langkah
Britney harus dihentak sejenak. Usianya yang saat itu baru 8 tahun dianggap terlampau
muda sehingga dirinya terpaksa menerima penolakan. Penolakan tak membuat
semangatnya padam. Terlebih orangtua selalu memberikan dukungan psikis dan sang
produser MMC, Matt Casella, turut peduli dengan mendukungnya secara teknis.
Sang produser mengabari kawannya, Nancy Carson, yang bekerja
dalam agen pencarian bakat untuk memoles Britney. Paduan dukungan psikis dan
teknis tentu saja sangat berdampak padanya, apalagi saat itu kedua orangtuanya
masih harmonis bersama. Berkesempatan diasuh Nancy menjadi peristiwa penting
bagi Britney.
Sembari diasuh Nancy, Britney memberanikan diri mendaftarkan
dirinya di dua sekolah sekaligus, Off-Broadway Dancer Center dan Professional
Performing Art School, sebagai jalan menempa diri. Pada masa ini Britney merasa
benar-benar ditempat laiknya besi mentah yang ditempa menjadi keris. Ditempa
keras melatihkan jiwanya agar tak mudah terhentak ketika dirisak riak. Ditempa keras
dari barang biasa menjadi barang antik bernilai tinggi.
Dengan kualitas diri yang semakin meningkat, Britney kembali
mengikuti audisi. Hanya saja dari beragam audisi yang diikuti, hanya satu yang
berhasil dia menangi. Satu-satunya
audisi tersebut adalah audisi yang diselenggarakan oleh Ruthless yang sedang mencari tambahan orang untuk ikutserta
mengambil bagian. Dalam drama komedi ini Britney mendapat bagian memerankan
gadis manis yang kemanisannya terselubung oleh sikap badung.
Penampilan memukau di Ruthless
menjadi batu loncatan untuk lebih tinggi menggapai mimpi. Sesudah sempat
ditolak sebelumnya, kali ini Britney kembali ke MMC dan berhasil diterima. Pada
masa itu, menjadi bagian di depan layar MMC adalah ambisi terbesar yang
dimiliki oleh banyak anak-anak, termasuk Britney.
Mousekeeter
menjadi peran yang harus dia lakoni di tempat yang mempertemukannya dengan dua
orang yang kelak berkaitan erat dengannya: Justin Timberlake dan Christine
Aguilera. Kesempatan ini seakan menjadi kado milad-nya kesebalas lantaran terjadi pada Desember 1992.
Datang dengan ambisi besar, Britney tak lama berada di sini.
Dia hanya sekali menandatangani kontrak berdurasi dua tahun tanpa diperpanjang
lagi. Britney lebih memilih untuk segera memulai impian lamanya menjadi
penyanyi sekaligus penari. Pilihan ini membuatnya gentayangan bergerilya dari agensi
ke agensi.
Britney tak lama merentang waktu dengan berlabuh ke agensi
arahan Lou Pearlman yang sedang hendak membentuk Innosense. Innosense adalah sebuah
kelompok puan yang dirancang menjejak Spice Girls. Di sini Britney berjumpa
dengan empat kandidat lainnya: Nikki DeLoach, Danay Ferrer, Mandy Ashford, dan
Amanda Latona.
Berlabuh di sana memmbuatnya sempat yakin bahwa dia bakal
berkarier sebagai bagian grup, bukan solo. Menjadi bagian grup atau solo
bukanlah masalah baginya. Britney hanya ingin mewujudkan impian untuk bisa
tampil sebagai penghibur dengan tampil bernanyi sekaligus menari. Innosense
memiliki rancangan yang seleras dengan impiannya ini.
Sayang lantaran tak sreg
dengan gerakan tari yang harus diperagakan punggawanya, Britney memilih undur
diri. Britney pun lebih memilih untuk ‘terbang tinggi seperti elang’. Tanpa
berlama-lama, Jive Records segera menyapanya. Suara unik Britney membuat label
rekaman ini tertarik.
“It's
very rare to hear someone that age who can deliver emotional content and
commercial appeal. For
any artist, the motivation—the 'eye of the tiger'—is extremely important. And
Britney had that.” tutur Jeff Fenster, salah satu pengelola Jive Records
yang segera kesengsem saat berjumpa Britney.
Britney dan
Jive Records pun segera menjalin kesepakatan tertulis secara resmi. Setelah
kata sepakat didapat, dimulailah kerja sama komersial ini untuk menggelinjang
di industri. Britney diorbitkan sebagai penyanyi solo melalui sapaan perdana pada
23 Oktober 1998 dengan langgam tunggal ...Baby
One More Time. Langgam tunggal ini segera membuat Britney Spears menjadi brand tersendiri.
Keberhasilan
langgam tunggal tersebut menghentak khalayak membuat album penuh ...Baby One More Time yang dirilis 12
Januari 1999 mudah laris. Sang bintang baru yang sedari kecil memiliki rasa
tahu diri berpadu yakin diri mulanya tak menduga hasilnya seperti itu walau dia
memang mendambanya selalu.
Britney tahu
diri bahwa sebagai pendatang baru, belum ada jaminan kehadirannya bakal segera
diterima. Dia juga sadar harus beradu dengan karya-karya lainnya saat itu, baik
karya dari pendatang baru, seperti Christina Aguilera (album Christina Aguilera) maupun penghibur
mapan seperti Robbie Williams (album The
Ego Has Landed).
...Baby One More Time menjadi
gerbang Britney untuk terus menggelinjang di pentas hiburan. Gerbang yang
menjadi jalannya untuk terus berjuang untuk berkembang. Perjuangan yang membuat
Britney beserta timnya bekerja keras dengan penuh semangat. Kerja keras yang
membuat kualitas karya yang dihasilkan terus meningkat, jumlah penggemar kian
melipat, kehadirannya selalu disambut hangat.
Semenjak
memasuki gerbang pentas hiburan, Britney tak lelah berjuang untuk terus
mengayuh perjalanan.
Perjalanan Britney tak selalu disertai keinginan melawan arus. Kadang dia juga mengikuti arus. Britney hanya mengikuti
nuraninya, yang ada kalanya tampak mengikuti arus, bisa juga melawan arus, atau
membuka arus baru.
Britney hanya mengikuti nurani tanpa ada pencapaian yang
dicari. Dia mentas tanpa mencari pencapaian namun tak lelah
berjuang. Di-reken sukses atau tidak
dalam pencapaian bukan urusannya, yang merupakan kesukesannya hanyalah tak
lelah mengayuh secara terus-menerus.
Sebagai sosok
yang menarik banyak perhatian kerumunan, satu
sisi Britney sangat dicinta laiknya Mûsâ bin Amram [ ٰمُوسَى atau Moses] saat
berhasil menyelamatkan muruah bangsa Israel setelah diinjak
bangsa Mesir. Satu sisi
dia begitu dibenci seperti Fir’aun [فرعون atau Pharaoh] era Mûsâ sebagai
pencetak catatan kelaliman luar biasa.
Apapun semat yang diberikan padanya, yang jelas Britney
bukanlah Mûsâ maupun Fir’aun era Mûsâ. Segala pujian dan kata sanjungan tak
membuatnya melayang seperti halnya segala hinaan dan caci maki tak membuatnya
tumbang. Segala semat yang dialamatkan pada Britney tak membuatnya
berhenti meniti tatanan dan menata titian.
Britney
mengerti bahwa dampak
mementaskan diri sebagai penghibur adalah segala perkara maupun peristiwa yang
berkelindan dengannya tak bisa dilepaskan dari sorotan media, media massa dan
media sosial. Sorotan yang membuatnya gagah berdiri sebagai sosok yang dicintai
sekaligus dibenci.
Sebagian orang
memandang puan ini bukanlah sosok istimewa sehingga tak pantas untuk dikagumi.
Memang tak ada yang istimewa dari seorang Britney. Britney memang manusia biasa
yang tidak istimewa. Dia butuh makan, minum, maupun tidur. Dia juga bisa bisa
berpeluh lelah, berkeluh kesah, merasa bad
mood menghadapi serbuan orang, dsb dst.
Meski begitu, Britney
tetaplah sah-sah saja menjadi sosok yang dikagumi. Bukankah salah satu perkara
yang membuat persembahan dari surga
Muhammad shallallahu’alaihiwasallam
asyik dikagumi adalah karena dirinya mementaskan keseharian sepertihalnya
manusia biasa?
Puan pemilik 32C
ini juga selalu mementaskan kesungguhan untuk bisa menjadi manusia seutuhnya. Britney
mengelaborasi perasaannya agar kehadirannya memberi rasa gembira disertai
kepedulian merawat kepantasan penampilan badan lantaran dia menyadari bahwa
sebagai individu dirinya adalah bagian dari kerumunan yang harus berpadu dan
beradu.
Sebagai
manusia, Britney memiliki dua kepribadian berlawanan, mistress dan goddes.
Kepribadian mistress yang
dipentaskannya dengan perilaku fearless
selaras dengan perilaku kenes kepribadian goddes
yang dimiliki. Dua sisi berlawanan yang ada pada setiap manusia ini sanggup
dipadukan sekaligus oleh Britney dengan bagus hingga membentuk dirinya menjadi
sosok queen.
Kesungguhan
melakoni keseharian dengan mementaskan laku seperti itu membuat Britney tak
salah mendapat semat sebagai manusia paripurna. Manusia yang layak di-tiru (menginspirasi) dan pantas di-gugu (memotivasi) oleh generasi saat ini dan saat nanti.
Tak banyak orang sanggup menarik perhatian kerumunan seperti
dilakukan oleh Britney. Membuat tak sedikit orang merasa waktunya luang untuk
menjadikan Britney sebagai bahan untuk berbincang.
Tak sedikit
pihak yang rela menggelontorkan banyak dana untuk sekadar menghadirkan seorang Britney.
Hadir untuk menghibur yang papa dan mengingatkan yang mapan dengan cara yang
bisa dia lakukan. Walau kalbu Britney tak selalu bebas dari rasa sendu. Lha wong dia nangis juga saat menuturkan perceraian yang sempat membuatnya
depresi. Belum lagi saat orangtuanya sempat berpisah.
Perjalanan yang dilakoni Britney adalah satu paduan ikhtiar dan takdir. Sebagian orang boleh saja memandangnya dengan cemar dan
rajin mencibir. Meski demikian, Britney tak langsir ungkapan nyinyir yang dialamatkan padanya dari
para tukang pandir. Biarpun sebagian orang sirik tiada akhir, Britney terus
tetap mengalir.
Britney merasa gembira ikhtiar yang dilakukan selaras dengan takdir yang digariskan. Lebih dari itu, dia gembira bahwa kegembiraannya
ini bisa menggembirakan liyan.
Karena Britney adalah manusia biasa, maka tak sulit bagi manusia lainnya untuk
menikam rekam jejak yang telah dijalani oleh puan kelahiran 02 Desember 1981.
Tak harus menikam rekam jejaknya sebagai penghibur, walakin mengikuti
semangatnya untuk tak lelah mengayuh perjalanan.
Menjilati
Britney — drive me crazy gimme rhapsody
|